Cuaca di Ambon Terasa Makin Panas?

Pernahkah Anda merasa suhu di Ambon semakin hari semakin panas? Meskipun Ambon bukan kota metropolitan seperti Jakarta atau Surabaya, perubahan suhu yang semakin terasa bisa jadi pertanda fenomena Urban Heat Island (UHI). UHI adalah kondisi di mana suhu di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya akibat aktivitas manusia dan perubahan tata guna lahan. Fenomena ini umumnya dikaitkan dengan kota-kota besar, tetapi apakah Ambon juga mengalaminya?

Apa Itu Urban Heat Island?

Urban Heat Island terjadi ketika permukaan alami seperti tanah dan vegetasi digantikan oleh material buatan seperti beton dan aspal yang menyerap dan menyimpan panas. Pada siang hari, material ini menyerap lebih banyak energi matahari, lalu melepaskannya pada malam hari, menyebabkan suhu tetap tinggi. Hal ini diperparah oleh aktivitas manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor dan pendingin udara yang membuang panas ke lingkungan.

Menurut Oke (1982), efek UHI bisa meningkatkan suhu perkotaan hingga beberapa derajat lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Di Indonesia, studi tentang UHI banyak dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya (Rahmawati & Sari, 2020), tetapi potensi terjadinya di kota-kota berkembang seperti Ambon juga perlu diperhatikan.

Apakah Ambon Terkena Dampak UHI?

Ambon memiliki banyak ruang hijau dan vegetasi yang seharusnya membantu mengurangi efek UHI. Namun, pembangunan yang terus berkembang, terutama di daerah pesisir, bisa meningkatkan risiko fenomena ini. Kurangnya pepohonan di kawasan padat penduduk dan meningkatnya permukaan beton dapat membuat suhu di beberapa bagian kota lebih panas dibandingkan daerah sekitarnya.

Data dari BMKG menunjukkan bahwa suhu rata-rata di Ambon mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa ada upaya mitigasi, dampak negatif seperti peningkatan kebutuhan energi untuk pendinginan dan risiko kesehatan akibat suhu tinggi bisa terjadi.

Peran Mangrove dalam Mengurangi Urban Heat Island

Salah satu solusi alami untuk mengurangi efek UHI adalah dengan mempertahankan dan menambah ruang hijau, termasuk ekosistem mangrove. Hutan mangrove di Ambon, seperti yang ada di kawasan Passo, berperan penting dalam menjaga keseimbangan suhu lingkungan, menyerap karbon, serta menyediakan habitat bagi berbagai biota laut.

Menurut Alongi (2002), mangrove memiliki kemampuan menyerap panas dan karbon yang lebih tinggi dibandingkan banyak jenis vegetasi lainnya. Program konservasi dan penanaman mangrove yang dilakukan oleh Green Moluccas dapat menjadi langkah konkret dalam mengurangi dampak UHI di Ambon.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Meskipun Urban Heat Island lebih sering dikaitkan dengan kota-kota besar, bukan berarti kota seperti Ambon tidak terdampak. Oleh karena itu, kita bisa ikut berperan dalam mengurangi dampak UHI dengan cara:

a. Menjaga dan menanam lebih banyak pohon, terutama di area perkotaan dan pesisir.

b. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih ke transportasi ramah
lingkungan.

c. Mengurangi penggunaan beton dan aspal pada lahan kosong, serta menggantinya
dengan area hijau.

d. Mendukung program pelestarian mangrove dan ekosistem pesisir.

Selain itu, kamu juga bisa berkontribusi langsung dengan bergabung sebagai Volunteer di Green Moluccas. Yuk, ikut bergerak bersama dan jadilah bagian dari perubahan untuk lingkungan yang lebih baik. Karena menjaga lingkungan hari ini berarti menjaga masa depan generasi selanjutnya. Kalesang Lingkungan Par Ana Cucu!

Mulai dari diri sendiri,
Mulai dari hal kecil,
Mulai dari sekarang.
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Kalesang lingkungan par ana cucu.

Referensi

Oke, T. R. (1982). The energetic basis of the urban heat island.
Rahmawati, N., & Sari, R. P. (2020). Studi Urban Heat Island di Kota Jakarta dan Surabaya.
Alongi, D. M. (2002). Present state and future of the world's mangrove forests.